Sebuah laporan industri memperkirakan bahwa penyimpanan dingin akan tumbuh selama tujuh tahun ke depan karena meningkatnya kebutuhan akan layanan dan fasilitas yang inovatif.
Dampak pandemi sebelumnya menyebabkan langkah-langkah pembatasan pembatasan yang melibatkan jarak sosial, kerja jarak jauh dan penutupan kegiatan komersial yang mengakibatkan tantangan operasional, para peneliti menunjukkan.
Ukuran pasar rantai dingin global diperkirakan mencapai $628,26 miliar pada tahun 2028, menurut sebuah studi baru oleh Grand View Research, Inc., yang mencatat tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 14,8% dari tahun 2021 hingga 2028.
Kemajuan teknologi dalam pengemasan, pemrosesan, dan penyimpanan produk makanan laut diharapkan dapat mendorong pasar selama periode perkiraan, menurut para peneliti.
“Solusi rantai dingin telah menjadi bagian integral dari manajemen rantai pasokan untuk transportasi dan penyimpanan produk yang peka terhadap suhu,” catat mereka."Peningkatan perdagangan produk yang mudah rusak diantisipasi untuk mendorong permintaan produk selama periode perkiraan."
Di antara temuannya adalah bahwa rantai pasokan yang mendukung Radio Frequency Identification (RFID) memberikan efisiensi yang lebih tinggi dan telah membuka peluang pertumbuhan cold chain baru dengan menawarkan visibilitas tingkat produk yang lebih besar.
Di industri farmasi, pemantauan rantai dingin, pengemasan cerdas, manajemen siklus hidup sampel, pelacakan pria dan material, dan peralatan yang terhubung adalah beberapa aplikasi Internet of Things (IoT) yang sekarang menjadi kunci penting.
Perusahaan semakin mengadopsi solusi energi alternatif, seperti energi angin dan matahari, untuk meminimalkan biaya operasi secara keseluruhan, sementara beberapa refrigeran dipandang sebagai ancaman bagi lingkungan.Peraturan keamanan pangan yang ketat, seperti Undang-Undang Modernisasi Keamanan Pangan yang membutuhkan perhatian lebih terhadap pembangunan gudang penyimpanan dingin, juga terlihat menguntungkan pasar.
Waktu posting: 10-Mar-2022